
Sebenernya tulangan di beton tuh buat apa sih?
2
14
0
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, kita harus tau dulu nih kira-kira gimana sifat dari setiap material yang ada. Berarti dalam kasus ini kita harus tau sifat dari beton dan juga baja, kira kira gimana sih material tersebut sifatnya kalo kita kasih suatu beban.
Pertama kita mulai terlebih dahulu dari material beton. Beton itu sendiri kalo kita liat dari hasil-hasil pengujian yang ada, ternyata dia punya nilai tahanan terhadap gaya tekan (Kuat Tekan) yang cukup tinggi, tapiiii disaat kita coba kasih gaya yang sifatnya tarik ternyata tahanannya tuh berbeda jauh signifikan terhadap gaya tekannya. Singkatnya beton itu punya tahanan terhadap gaya tarik (Kuat Tarik) yang kecil banget kalo dibandingin sama kekuatannya saat kita kasih gaya tekan.
Selanjutnya kalo kita coba liat sifat material baja, dia punya kekuatan yang berbanding terbalik dengan beton. Secara singkatnya baja ini punya nilai kuat tarik yang cukup tinggi dibandingkan dengan beton.
Lalu jika kita melihat dalam kasus suatu balok, balok ini saat kita coba kasih beban diatasnya ternyata dalam waktu yang bersamaan balok ini mengalami dua kondisi sekaligus. Kondisi tersebut ialah pada beberapa area segmen balok akan terjadi gaya tarik dan gaya tekan secara bersamaan. Jika kita coba lihat di dalam ilustrasi video, ternyata saat ada suatu beban ditengah-tengah balok. Balok tersebut akan berubah bentuk atau berdeformasi jadi melengkung kebawah, yang akhirnya karena deformasi ini menyebabkan segmen bagian atas balok akan mengalami tekan dan segmen bagian bawah balok akan mengalami tarik. Dengan mengasumsikan bahwasanya balok ini akan dibuat dengan material beton yang dimana beton itu sendiri kita mengetahui cukup kurang kuat disaat kita kasih beban yang sifatnya tarik, sehingga dibutuhkan material lain yang bisa dikatakan cukup "oke" dan mampu untuk bisa nahan suatu beban yang sifatnya tarik. Material baja berupa tulangan atau batang-batang baja dipilih untuk memberikan suatu solusi akan permasalahan ini. Sehingga gaya tarik yang terjadi selanjutnya akan ditanggung oleh tulangan tersebut yang memiliki kuat tarik yang benar-benar tinggi.
Tapi penempatan, jumlah, diameter tulangan yang digunakan tidak bisa kita gunakan asal-asalan. Terdapat perhitungan analisisnya terlebih dahulu yang perlu kita hitung untuk mendapatkan nilai rho (ρ) yang merupakan suatu nilai perbandingan/rasio luas kebutuhan tulangan dibandingkan dengan luas dari area balok tersebut. Nilai ρ ini tergantung dengan berbagaimacam hal, mulai dari mutu material yang digunakan, beban yang bekerja pada balok tersebut, hingga dimensi dari balok itu sendiri. Sehingga pada akhirnya kita akan mendapatkan nilai luas kebutuhan tulangan yang selanjutnya menjadi tolak ukur/kontrol terhadap konfigurasi tulangan kita, apakah jumlah, diameter tulangan kita sudah memenuhi kebutuhan minimumnya atau tidak.